Selamat Datang

Pengikut

materi kelas 9 : Menemukan Kembali Informasi (Information retrieval)

Senin, 14 Februari 2011

Menemukan Kembali Informasi (Information retrieval)

Pada saat suatu sumberdaya ditemukan, dan menarik, peneliti membuat suatu pilihan untuk menemukan kembali informasi itu, dengan kesadaran memindahkan sebuah copy sumber-sumber informasi digital kepada sebuah workstation lkal untuk digunakan masa yang akan datang. Pengguna masih meninggalkan pertanyaan “ how do I know that it is, in fact, what it purports to be ?”. Disini authenticity dari copy sumber informasi diketahui yang mungkin menjadi jaminan dengan metode verifikasi digital seperti (public) hashing algorithms, (hidden) watermarks, atau (functionally dependent) tidak mengunci enkripsi. Perbandingan copy yang spesifik untuk mengetahui versi integritas dapat menilai atau menegaskan integritas copy, Urutan menemukan kembali informasi dari sumber local harus sama dengan yang diverifikasi.
Proses retrieval itu sendiri adalah software yang dizinkan. Jika kita membenarkan system retrieval untuk memeriksa copy yang diterima bertentangan apa yang ditransmisikan. Setelah ini , perbandingan fakta yang kelihatan tidak diperlukan. Tetapi kita telah membangun kenyamanan metode, menggunakan data yang dibangun dalam satu lingkungan dengan alat yang ada pada lingkungan kita sendiri, melibatkan transformasi antara representasi. End-user tidak seperti sadar dari jenis perkiraan yang terbuat secara otomatis. Dalam lingkungan software mereka sendiri sempurna dengan suatu perubahan yang telah dikenal (yang mana termasuk modifikasi pengertian yang signifikan, disebabkan oleh titik ambag (floating point) yang mengeluarkan tempat tiga desimal atau perubahan berjuta -juta warna menjadi ribuan).

Menggunakan Informasi : Pemeriksaan, Analisis dan Representasi
(Information use: Collation, Analisys, and Representation )
Pada tahap analisis dan penggunaan sumber-sumber informasi yang ditemukan kembali, cendekiawan berhadapan dengan pertanyaan authenticity yang sama dengan dan perbedaan dari penilaian tradisional dari materi sumber informasi primer atau sekunder . Dunia analog memberikan kita beberapa model untuk analisis perbandingan. Mencetak kembali, mengubah skala, dan menghilangkan warna putih dan hitam dalam photography yang menegaskan atau mengaburkan karakteristik utama pada sumber informasi yang asli.
Cendekiawan menyebarkan sejarah metadata yang tersedia melalui museum untuk menentukan pengertian document ambiguous, lebih atau kurang berhasil. Sebuah artikel dalam The Record, journal penyimpanan arsip nasional Amerika Serikat (The journal of the US National Archives), menggambarkan persoalan memory ingatan yang hidup (vividy). Author telah menemukan bahwa sebuah document dalam perpustakaan Kennedy yang digunakan untuk mendukung claim bahwa Kennedy memerintahkan menarik pasukan Amerika Serikat dari Vietnam pada bulan itu sebelum kematiannya . Hal ini sesungguhnya berkaitan dengan penarikan pasukan Amerika Serikat krisis integrasi sekolah Mississipi pada bulan Oktober 1962. Metadata untuk kesalahan catatan ini telah ditunjukkan pada jam 11:16 am October 1, 1963, tetapi pembuktian lain menyimpulkan gambaran bahwa sesungguhnya terjadi pada jam 11:16 October 1, 1962. Latihan terjemahan Mr.Stern’s sleuthing kedalam digital murni menemukan beberapa syarat-syarat definisi yang pasti.
Representasi juga secara mutlak memberikan titik pandang yang istimewa “point of view” baik consciously atau sub – consciously. Sejak sumber informasi digital sering dipakai merepresentasikan informasi yang telah diciptakan dalam format analog, verisimilitude dari representasi ini adalah masalah perbandingan ilmu pengetahuan yang dapat dipertimbangkan. Perbedaaan representasi memperkuat aspek yang nyata, contoh, menandai sebuah teks yang boleh atau tidak boleh mengidentifikasi elemen-elemen bahasa utama, image diambil dengan perbedaan panjang gelombang cahaya yang akan menunjukkan perbedaan yang akan datang suatu objek, dan image digital dengan perbedaan tingkat pewarnaan akan menunjukkan tingkat perbedaan akurasi/keabsahan. Issue authenticity dalam transformasi digital adalah bagaimana memastikan representasi menyediakan suatu tujuan yang diiginkan.
Ketika kita sedang menggunakan sebuah representasi dan semua sumberdaya digital adalah representasi, beberapa issue yang dinilai menyolok dilapangan dari translasi menjadi kritik. Kita tidak mempunyai cukup kesadaran sendiri tentang peraturan transformasi dan formal seperti diungkapkan Douglas Hofstader dalam karyanya Le Ton Beau de Marot menyatakan bahwa teks ASCII mengusahakan seni konkrit berorientasi cetak (typhograpically), atau sebuah kata dengan transkripsi kata yang jelas dari sebuah soneta Shakespearean tanpa garis yang tepat, akan secara significant salah dalam menggambarkan karya aslinya. Kita tidak mempunyai pengalaman yang luas dengan web dunia luas (world wide web) untuk mengetahui bahwa web yang tersimpan adalah copy dan lebih serius salah dalam representasi, tidak mudah mengidentifikasi juga bersifat umum. Pengalaman Hofstadter membahas issue ini menunjukkan bahwa semua representasi diikuti dengan keputusan semakin besar keabsahannya tau semakin kurang keabsahannya untuk memastikan susunan yang asli. Dalam hal yang sama , setiap re-representasi lebih disesuaikan untuk memastikan tujuan dari pada yang lain. Tingkat spesifik terhadap semua transformasi pengembangan formal keaslian dan tanggung jawab pencipta mereka guna melaporkan metode mereka yang akan menentukan perluasan kegunaannya untuk jenis analisis spesifik yang lebih jauh.
Issue authenticity yang selalu dikritik dalam lingkup ilmu pengetahuan dalam sebuah sumberdaya yang sedang digunakan dalam suatu cara yang baru. Sebagai contoh, jika kita mengharapkan bahwa dengan pengalokasian data asli dari studi lebih awal. Kita akan mampu mengumpulkan beberapa penemuannya dengan data baru yang kita kumpulkan, terdapat banyak pertanyaan tentang keaslian data dan representasinya (analisis menengah) yang harus dijawab sebelum kita dapat menggabungkan dua sumber informasi dengan aman. Manipulasi data digital membuat strategi penelitian ini lebih atraktif.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar